Rabu, 21 Oktober 2015

20.23

Dewie Y Limpo Bersikukuh Tidak Menerima Uang Suap Terkain Proyek Pembangkit Listrik







Kabarberitahangat - Anggota Komisi VII DPR, Dewie Yasin Limpo mengatakan bahwa dia tidak pernah menerima suap uang terkait pembahasan anggaran tahun 2016 yang berkaitan dengan proyek-proyek pembangkit listrik di Kabupaten Deiyai, Papua. 

Dewie mengatakan itu dengan suara tercekat. "Saya tidak pernah menerima, melihat uang (suap) tidak pernah," kata Dewie dengan suara terisak ketika keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 02:33 di Komisi, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (22/10/2015 ) dini hari nanti. Ketika ditanya tentang jumlah uang suap dari SGD 177 700, atau sekitar Rp 1,7 miliar di dugaan menerima dia, Dewie klaim baru mendengar. 

Politisi Hanura mengatakan akan membuktikan bahwa dia tidak bersalah. "Baru saja saya mendengar (tentang uang suap). Saya akan membuktikan bahwa saya tidak bersalah," kata Dewie. Dalam operasi penangkapan tangan (OTT) semalam, Dewie ditangkap karena diduga menerima uang suap dari SGD 177 700. Uang itu disebut diskusi terkait anggaran dalam APBN untuk 2016. Proyek yang dimaksud adalah proyek pembangkit listrik tenaga mikro hidro di Kabupaten Deiyai, Papua. 

Anggaran untuk proyek masuk dalam pos ESDM. KPK memastikan 5 tersangka yang ditangkap dalam operasi tangan (OTT) adalah. Tersangka kelima yang dimaksud adalah Dewie Yasin Limpo (Dyl), Rinelda Bandaso (RB) dan Bambang Wahyu Hadi (BWH) sebagai penerima serta dua orang lain yang Setiadi (SET) dan Iranius (IR) sebagai pemberi. Sementara dua orang dibebaskan yaitu Devianto (DEV) sebagai Setiadi pembantu dan sewa pengemudi mobil. Selain masih ada satu lagi bernama Harry (HAR). Tapi Harry hanya menemani Setiadi dan tidak tahu tentang hal itu jadi suap yang dilepaskan. Dewie adalah tersangka terakhir keluar dari ruang pemeriksaan. 

Sebelumnya, Rinelda yang pertama kali keluar dengan oranye khas berompi KPK tahanan. Dewie sekretaris pribadi tampaknya menutupi wajahnya dengan pashmina ketika keluar sekitar 1:00. Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun dan langsung ke mobil tahanan. Setelah gilirannya bahwa Bambang keluar pada sekitar 01:24. Dewie staf ahli hanya tersenyum dalam diam dan juga langsung ke mobil tahanan. 

Kemudian Iranius yang mendapat giliran berikutnya. Bupati Pertambangan dan Energi Deiyai ​​yang tampaknya memakai topi dan keluar di sekitar 01:44. Sekali lagi, dia tidak bicara dan langsung ke mobil tahanan. Setelah gilirannya, Setiadi keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 02.00 WIB. Setiadi kesunyian terlihat mengenakan sweater melilit kepala dan hanya menunjukkan wajahnya.

0 komentar:

Posting Komentar